ALAT PENGANKAPAN
IKAN
LONG LINE
1. Long
line
Long
line adalah alat tangkap ikan yang terdiri dari rangkaian tali temali yang di
bentangkan di perairan laut lepas. Pada setiap jarak tertentu dipasang tali
cabang atau branch line dan dilengkapi pancing dan umpan
2. Bagian-bagian
dari alat tangkap long line
Seperti alat penangkap lainnya , satu unit long
line terdiri dari kapal yang dirancang khusus, alat penangkap dan
crew. Kapal-kapal tuna long linemodern bagian belakang dari
kapal ini telah dirancang dengan baik untuk mudah operasi dan pengaturan alat
penangkap.
Tuna long line sendiri
pada umumnya terdiri dari
A.
Pelampung (float)
Pelampung yang digunakan pada long line terdiri
dari beberapa jenis yaitu pelampung bola, pelampung
bendera, pelampung radio, dan pelampung lampu. Warna pelampung harus
berbeda atau kontras dengan warna air laut. Hal ini dimakasudkan untuk
mempermudah mengenalnya dari jarak jauh setelah setting.
a.
Pelampung Bola
Pelampung
bola biasanya terpasang pada ujung basket dari alat
tangkap. Pelampung bola ini terbuat dari bahan sinteticdengan
dimeter 35 cm dan ada yang lebih besar. Untuk long line dengan
jumlah basket 70 maka jumlah pelampung bola yang digunakan
adalah 68 buah, pada ujungnya terdapat pipa setinggi 25 cm dan stiker
scotlight yang sengat berguna bila alat penangakap tersebut terputus
maka mudah menemukannya. Untuk melindungi pelampung-pelampung
tersebut dari benturan yang dapat menyebabkan pecahnya pelampung tersebut,
maka pelampung tersebut dibalut dengan anyaman tali polyehylene dengan
diameter 5mm.
b.
Pelampung Bendera
Pelampung
bendera merupakan pelampung yang pertamakali diturunkan pada waktu setting dilakukan.
Biasanya diberi tiang (dari bambu atau bahan lain) yang panjangnya bervariasi
sekitar 7 m dan diberi pelampung. Supaya tiang ini berdiri tegak maka
diberi pemberat.
c.
Pelampung Lampu
Pelampung
ini biasanya menggunakan balon 5 watt yang sumber listriknya berasal dari
baterai yang terletak pada bagian ujung atas pipa atau bagian bawah ruang
yang kedap air. Pelampung ini dipasang pada setiap 15 basket yang
diperkirakan hauling pada malam hari. Fungsinya adalah
untuk penerangan pada malam hari dan memudahkan pencarianbasket bila
putus.
d.
Pelampung Radio Bouy
Sebuah
radio bouy dilengkapi dengan transmiter yang mempunyai frekuensi
tertentu. Daerah tranmisinya bisa mencapai 30 mil. Jjika dalam
pengoperasian long linemenggunakan radio bouy,maka kapal harus
dilengkapi denganradio direction finder(RDF). Peralatan ini
berfungsi untuk menunjukan arah lokasi radio bouy dengna tepat pada waktu
basket putus.
B. Tali
Pelampung
Tali
pelampung berfungsi untuk mengatur kedalaman dari alat penangkap sesuai dengan
yang dikehendaki. Tali pelampung ini biasanya terbuat dari bahan kuralon.
C. Tali Utama (main
line)
Tali utama
atau main line adalah bagian dari potongan-potongan tali yang
dihubungkan antara satu dengan yang lain sehingga membentuk rangkaian tali
yang sangat panjang. Tali utama harus cukup kuat karena menanggung beban
dari tali cabang dan tarikan ikan yang terkait pada mata
pancing. Pada kedua ujung pada main line dibuat simpul
mata.Main line basanya terbuat dari bahan kuralon yang diameternya
0,25 inci atau lebih. Panjang main linetergantung dari panjang dan
jumlah branch line, karena setiap penemuan kedua ujung main
line merupakan tempat pemasanganbranch line.
D. Tali cabang (branch
line)
Bahan dari
tali cabang biasanya sama dengan tali utama, perbadaanya hanya pada ukuran
saja, dimana ukuran tali cabang lebih kecil dari tali
utama. Satu set tali cabang ini terdiri dari tali pangkal, tali cabang
utama, wire leader yang berfungsi agar dapatmenahan gesekan pada
saat ikan terkait pada pancing, dan pancing yang terbuat dari bahan baja,
biasnaya menggunakan pancing no.7.
Umpan
merupakan bagian yang sangat penting untuk diperhatikan dalam penangkapan ikan
dengan tuna long line. Ada beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi umpan pada alat penangkap ini antara lain adalah jenis ikan yang
mempunyai sisik mengkilat dengan warna yang menarik sehingga dengan mudah dapat
dilihat pada jarak yang jauh, kemudian tidak cepat busuk, rangka
tulang kuat sehingga tidak mudah lepas dari pancing bila tidak disambar ikan,
mempunyai bau yang cukup tajam dan merangsang serta disukai oleh ikan yang
dipancing, tersedia dalam jumlah yang besar, dan murah harganya. Ikan
bandeng, ikan kembung, ikan layang dan cumi-cumi merupakan jenis umpan yang
banyak digunakan.
3. Kapal
Long Line
Kapal untuk ikan tuna long line, termasuk jenis kapal untuk
laut lepas. Hal itu dikarenakan daerah penangkapan ikan tuna ataupun jenis ikan
tuna lainnya berada jauh dari lepas pantai, maka kemampuan kapal juga
tergantung pada ukuran besar kecilnya kapal.
4. Alat
Bantu Penangkapan
Ada beberapa alat bantu
penangkapan pada kapal long line :
1.
Line Hauler
Suatu alat yang digerakkan secara mekanik untuk
menarik rangkaian tali utama (main Line) pada waktu hauling.
2.
Line Arranger
Alat yang dipergunakan untuk penyusunan tali utama
pada kotak penyimpanan secara otomatis.
3.
Line Emiter
Alat yang digunakan untuk mengeluarkan tali utama
dari kota penyimpanan, sewaktu tali hendak diturunkan ke laut.
4.
Branch Hauler
Alat yang dipergunakan untuk menggulung tali cabang
dan pelampung secara cepat. Dengan alat ini tali cabang akan tergulung rapi.
5.
Line Setter
Alat yang digunakan untuk membuang talin utama
kelaut disaat hauling. Dengan alat ini dapat diketahui berapa panjang tali yang
telah terbuang dengan melalui system alarm bell.
6.
Side Roller
Alat yang dipergunakan untuk mengarahkan tali utama
pada line hauler. Sehingga tali selalu terarah pada line hauler walaupun
kondisi kapal terombang-ambing oleh ombak.
7.
Long Line Spools
Alat yang dipergunakan untuk menarik dan menggulung
tali utama bahan monofilament. Bagi kapal long liner yang mempergunakan alat
ini tidak lagi menggunakan line hauler atau alat yang lainnya kecuali line
setter sebagai pasangannya dalam pembuangan tali utama. Semua tali utama akan
tergulung dan tersimpan dalam long line spools.
8.
Radio Buoy
Alat ini dapat mengirim sinyal radio yang telah
diketahui kodenya secara teratur. Alat ini untuk menghindari hilangnya
rangkaian alat tangkap long line.
9.
Long Line Block
Alat ini digunakan untuk mengatur arah tali sesuai
dengan kondisi kapal (deck layout). Block ini dapat dipindah-pindahkan sesuai
kebutuhan baik waktu setting maupun hauling.
10. Long Hook
Alat yang digunakan umtuk mengangkat ikan tuna yang
telah terpancing
5. Fishing
Ground Tuna Long Line
A. Prinsip fishing
ground
Suatu perairan dapat dikatakan
daerah penangkpan ikan ( fishing ground ) dari suatu alat,
apabila alat itu dapat digunakan secara terus menerus dan menguntungkan. Dengan
demikian fishing ground harus ditentukan oleh beberapa faktor
antara lain :
·
Faktor adanya ikan ( musim ikan )
·
Faktor jenis ikan yang ada dan dapat
ditangkap dengan alat tersebutFaktor yang menguntungkan usaha penangkapan
·
Faktor meteorologi dan oceanografi
serta hal lain yang mempengaruhi
B. Sifat fishing
ground
Sangat tergantung dari sasaran yang
akan ditangkap, sasaran utama yakni tuna dan jenis ikan pelagis lainnya yang
mempunyai sifat hampir sama dengan tuna. Migrasi jenis ini jauh lebih luas sehubungan
dengan itu sifatfishing ground Tuna adalah :
· Perairan dalam dan berkadar garam tinggi ( diatas 30 o/00 )
· Perairan bersih terhindar dari pencemaran dan penyebaran
luas
Sifat-sifat tersebut di perairan
Indonesia terdapat di samudera Indonesia dan samudera Pasifik. Karena luasnya
kita bagi menjadi :
·
Daerah Andaman dan Nicobar
·
Daerah sebelah barat pulau Sumatera
·
Daerah sebelah selatan pulau Jawa
·
Daerah Nusa Tenggara
·
Daerah Samudera Tengah
·
Daerah Australia Barat
C. Musim Ikan
Sepanjang tahun ikan tuna dapat
ditangkap. Tetapi karena pengaruh temperatur air, iklim dan arus, maka
terjadilah perbedaan musim ikan di berbagai daerah, sebagai berikut:
·
Bulan Januari dan Agustus : Samudera
Indonesia tengah
·
Bulan Februari dan Maret : Sebelah
barat pulau Sumatera
·
Bulan April : Daerah Andaman dan
Nicobar
·
Bulan Mei, Oktober s/d Desember :
Sebelah barat Australia
·
Bulan Juni dan September : Nusa
Tenggara
·
Bulan Juli dan September : Sebelah
selatan pulau Jawa.
6.
Operasi Penangkapan Ikan
A. Bagian
penting dalam operasi
a. Keadaan
kapal saat setting
Fishing
Master dan kapten di ruang kemudi
mengemudikan kapal sambil memperhatikan, keamanan / keselamatan pada saat
setting, kecepatan setting, adanya kapal lain dan jaraknya, lintasan tali
pancing, laju kapal, suhu air, pusaran arus, burung laut, lumba – lumba dan
kayu yang terbawa arus.
b. Pada saat memasang umpan
Hal yang perlu diperhatikan adalah
pencarian umpan, pemasangan pada mata pancing ( biasanya ikan dikait pada
bagian kepalanya ). Pada ikan kembung pada bagian punggung, urutan mata
pancing, melepas gulungan tali cabang, dan memeriksa cacat pada setiap bagian
tali cabang.
c. Radio – buoy dan lampu
Untuk penarikan saat tengah malam,
pada tali utama ( main line ) dipasang lampu sebanyak 5 - 6
buah dan radio buoy sebanyak 12 – 13 buah.
3. Teknik Setting
a.
Waktu setting
Setting dilaksanakan pukul 2 – 3 pagi. Tali yang di setting
terlebih dahulu adalah tali cabang untuk perairan laut dalam. Lama settingkira
–kira 5 jam. Panjang tali utama mencapai 100 mil.
b. Pada saat sebelum setting
Pekerjaan setting dilakukan secara
berurutan seperti, mengeluarkan umpan dari palka, mencairkan umpan, mulai
menjalankan mesin, mengukur kedalaman air ( menggunakan alat yang dioperasikan
di ruang kemudi ), menyambung antar bagian pancing dari main line kebranch
line, memasang snaph, bola tali, memasang umpan pada mata pancing, memasang
pelampung di tali bola, radio buoy dan mempersiapkan lampu, serta pembagian
kerja diatur olehFishing Master dan Bosun.
Tali cabang untuk perairan laut
dalam dipisahkan di sisi kapal dan tali yang akan dipakai diletakkan di bagian
sebelah kiri. Bola yang tidak dipakai dan yang tidak berhubungan dengan tali
yang dipasang dikumpulkan di atas ruang kemudi. Pemasangan bola diameter 30 cm
dilakukan setelah pemasangan 4 buah bola diameter 20 cm.
4.
Teknik Hauling
a.
Waktu hauling
Untuk
pengoperasian haulingdimulai kira – kira jam 12 siang.
Lamanya hauling antara 12 – 18 jam.
b.
Saat hauling
Sambil
menggulung main line perlu diperhatikan, arah bentangan tali, keadaan
hasil tangkapan dan pemotongan tali yang kusut jika diperlukan.
·
Dilakukan pengaturan dan pengawasan
tempat penyimpanan main line
·
Penggunaan mesin pengumpulmain
line
·
Melepas snaph
·
Mengatur kembali tempat penyimpanan
alat – alat
·
Mengatur penggunaan tempat bola
·
Membetulkan tali cabang, mengganti
mata pancing, serta membetulkan tali yang kusut.
7. Hasil Tangkapan
Hasil tangkapan utama yang dihasilkan adalah jenis ikan
tuna. Adapun hasil tangkapan lainnya adalah ikan pedang, blue marlyn, bawal
hitam, ikan merah, hiu, layur air dan pari. Khusus untuk jenis ikan hiu, yang
di manfaatkan adalah sirip, sedangkan tubuhnya dibuang kembali ke laut.
Sementara itu ikan pari dan layur air tidak dimanfaatkan sama sekali.
No
|
Hasil Tangkapan
|
Nama Latin
|
1
|
Big Eye/ Mata Besar
|
Thunus obesus
|
2
|
Ikan Pedang
|
Xiphias gladius
|
3
|
Blue Marlin/ Marlin Biru
|
Makaira nigricans
|
4
|
Bawal Hitam
|
Formio niger
|
5
|
Ikan Merah
|
Lutianus erythopterus
|
6
|
Hiu
|
Hemigaleus balfouri
|
7
|
Layur air
|
Trichiurus
maticus
|
8
|
Pari
|
Trygon sephen
|
8. Penanganan
Hadsil Tangkapan di atas kapal
1. Persiapan
Sebelum ikan di naikkan ke atas dek kapal, hendaknya
seluruh peralatan yang akan bersentuhan langsung dengan ikan harus dicuci
bersih. Hal ini dilakukan agar ikan hasil tangkapan tidak terkontaminasi oleh
kotoran maupun bakteri yang dapat mempercepat proses kemunduran mutu ikan dan
dapat mengurangi kesegaran ikan hasil tangkapan.
2. Proses mematikan ikan
Ikan yang tertangkap dinaikkan keatas kapal dengan
menggunakan ganco, hendaknya ganco dikaitkan pada tutup insang ikan dan di
angkat secara perlahan-lahan ke atas kapal. Ikan yang maik keatas kapal
diletakkan diatas lapisan karung goni basah, hal ini bertujuan untuk melindungi
tubuh ikan dari benda-benda runcing dan kasar yang dapat mengurangi penampilan
ikan.
Teknik mematikan ikan yang baik dengan
tidak mengurangi mutu maupun penampilan ikan adalah menusuk kepala ikan
menggunakan spike pada daerah antara mata kiri dan mata kanan yang terdapat
bulatan putih kecil dan kelihatan samar-samar. Titik tersebut merupakan bagian
terlemah dari ikan dan sangat lunak sehigga bila ingin mematikan ikan cukup
dengan menusuk titik tersebut menggunakan spike sampai
menembus kedalam otak ikan. Agar ikan tidak terlalu menggelepar pada saat ditusuk,
maka posisi orang yang menusuk kepala ikan menghadap berlawanan dengan posisi
ikan dan satu orang lagi berdiri mengangkangi tubuh ikan serta menjepit tubuh
ikan dengan kaki sambil memegang kedua sirip ikan tersebut agar ikan tidak
menggelepar terlalu banyak. Dengan demikian ikan akan lebih cepat mati tanpa
terlalu banyak menggelepar, sebab apabila pada saat mematikan ikan terlalu
banyak menggelepar maka pembakaran energi cadangan pada ikan akan peningkat,
hal ini dapat mengakibatkan proses kemunduran mutu ikan akan lebih cepat
terjadi.
3. Penyiangan
Ikan yang naik ke atas kapal maka
secepatnya insang dan isi perut ikan di keluarkan dari tubuh ikan. Penyiangan
dilakukan dengan cara memisahkan insang dengan memotong selaput tipis yang menghubungkan
insang dengan rongga insang. Setelah itu pada bagian dubur ikan ditusuk
menggunakan pisau selebar 3 atau 4cm dan urat pada bagian tersebut dipotong.
Kemudian insang dan isi perut ikan ditarik bersamaan keluar.
4. Pencucian
Pencucian
ikan dimaksudkan untuk membersihkan ikan dari kotoran utau bekas darah yang
masih melekat pada tubuh ikan. Cara pencuciannya adalah dengan menyikat kulit
ikan sambil disiram dengan air untuk mengeluarkan lendir ikan. Setelah itu
menyikat rongga insang sambil disiram dengan air, hal ini betujuan untuk
mengeluarkan sisa-sisa darah yang masih melekat pada rongga insang dan tubuh
bagian dalam ikan. Setelah itu mulut ikan di ikat menggunakan monofilamen
kemudian memasukkan es ke dalam tubuh dan rongga insang ikan.
5. Penyimpanan dalam palka
Ikan yang telah dibersihkan dan dimasukkan
es kedalamnya diikat ekornya menggunakan tali ekor, hal ini bertujuan untuk
memudahkan memasukkan ikan ke dalam palka. Satelah ikan dimasukkan ke dalam
palka, ikan di atur dengan posisi berlawanan antara kepala dan ekor satu dengan
yang lainnya.
If you're trying hard to lose kilograms then you need to get on this brand new tailor-made keto meal plan diet.
ReplyDeleteTo design this service, licensed nutritionists, fitness trainers, and chefs united to develop keto meal plans that are useful, painless, economically-efficient, and fun.
Since their first launch in 2019, thousands of individuals have already transformed their figure and health with the benefits a certified keto meal plan diet can provide.
Speaking of benefits: in this link, you'll discover 8 scientifically-tested ones given by the keto meal plan diet.
Artikel yang sangat bagus.. Banyak mengedukasi dan menambah wawasan..
ReplyDeleteSungguh bermanfaat :)
Salam sukses selalu dari Pemain ayam - Komunitas Ayam Jago Indonesia.
Dmankah bs mendapatkan tali utama atau longline,,yg punya bs hub 082110191903
ReplyDeleteTerima kasih yg sdh membagikan ulasan tentang long line atau rawai. Terima kasih juga sdh membantu saya dalam pengerjaan tugas. Saya copas , maaf ga minta iziin. Saya minta izin ya, namun sdh saya copas dluan Intinya terima kasih. Sangat membantu.
ReplyDelete